Pages

Sabtu, 30 Maret 2013

TEORI PERILAKU PRODUSEN BY DIAN AGUSTINA (112310108)



TEORI PERILAKU PRODUSEN
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masi sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri. Seseorang memproduksi sendiri barang dan jasa yang dikonsumsinya. Seiring dengan semakin beragamnya kebutuhan konsumsi dan keterbatasan sumber daya yang ada ( termasuk kemampuannya), maka seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, tetapi memperoleh dari pihak lain yang mampu menghasilkannya. Karenanya kegiatan produksi dan konsumsi kemudian dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda. Untuk memperoleh efesiensi dan meningkatkan produktivitas, muncullah spesialisasi dalam produksi 
Secara teknis produksi adalah proses mentransformasi input menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter- karakter yang melekat padanya. Beberapa ahli ekonomi islam memberikan definisi yang berbeda mengenai produksi, meskipun subtansinya sama.  Berikut ini beberapa pengertian produksi menurut para ekonomimuslimkontenporer.
1.      Kahf (1992) mendefinisikan kegiatan produksi dalam persepektif islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai  sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
2.      Mannan (1992) menekankan pentingnya motif altruisme (altruism) bagi produsen yang islami sehingga ia menyikapi dengan hati- hati konseppareto optimalitiy dan given demand hypothesis yang banyak dijadikan sebagai konsep dasar produksi dalamekonomi konvensional.
3.      Rahman (1995) menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi produksi secara merata).
4.      Ul haq (1996) menyatakan bahwa tujuan dari produksi adalah memenuhi kebututhan barang dan jasa yang merupakan fardhu kifayah yaktu kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya  bersitat 
5.      Siddiq (1991) mendefinisikan kegiatan produksi sebagai penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan nilai keadilan dan kebijakan/ kemanfaatan bagimasyarakat, dalam pandangan, sepanjang produsen telah bertindak adil dan membawa kebajikan bagi masyarakat maka ia telah bertindak islami.

Beberapa ahli ekonomi  mengungkapkan tujuan-tujuan produksi menurut islam adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok semua individu dan menjamin seseorang mempunyai standar hidup manusiawi, terhormat dan sesuai dengan martabat manusia sebagai khalifah,
Dan sebagai sarana untuk mencapai tujuanya di hari kiamat kelak.
Menurut M.N Sidiqi dalam perusahaan dan pertumbuhan ekonomi dalam islam menegaskan beberapa tujuan badan usaha, yaitu:
a.   Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu secara wajar.
b.   Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga.
c.   Bekal untuk generasi mendatang.
d.   Merespon kebutuhan produsen secara pribadi yang memiliki ciri keseimbangan .
e.   Bekal untuk anak cucu.
f.   Bantuan kepada masyarakat atau berinfaq, dalam rangka beribadah kepada Allah.
Dan tujuan yang terakhir yaitu pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada allah. Sebenarnya ini merupakan tujuan produksi yang paling orisional dari ajaran islam. Dengan kata lain tujuan produksi adalah mendapatkan berkah, yang secara fisik belum tentu dirasakan oleh pengusaha itu sendiri. Selain untuk pemenuhan kebutuhan manusia sendiri, produksi harus berorientasi kepada kegiatan sosial dan ibadah kepada allah. Tujuan ini akan membawa implikasi yang luas, sebab produksi tidak akan selalu menghasilkan keuntungan material, ibadah sering sekali tidak secara langsung memberikan keuntungan material, bahkan sebaliknya justru membutuhkan pengorbanan material, kegiatan produksi tetap harus berlangsung meskipun ia tidak memberikan keuntungan materi sebab ia akan memberikan keuntungan yang lebih besar berupa pahala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar