Pages

Kamis, 28 Maret 2013

PASAR ISLAM DAN KHILAFAH BY : FAUZI AFWAN


PASAR ISLAM DAN KHILAFAH ISLAM (By : Fauzi Afwan. 112310091)

Khilafah Islam tidak akan dapat berdiri di dalam suatu kondisi di mana terdapat sistem perbankan dan uang kertas yang diedarkan oleh bank menjadi mata uang yang dominan. Ini merupakan suatu hal yang mustahil.
Khilafah Islam merupakan tempat yang bebas dari riba, di mana zakat dan jizyah hidup dan dijalankan sebagaimana semestinya. Tidak mungkin hadir seorang Khalifah tanpa Khilafah Islam. Langkah awal yang dibutuhkan dalam menyatukan berbagai macam elemen yang diperlukan untuk menghadirkan Khilafah Islam adalah dengan menegakkan kembali Pasar Terbuka.
Pada saat ini, umat Muslim akan bisa dilayani dengan lebih baik dengan didirikannya pasar-pasar terbuka islam. Dampak yang akan dialami dalam kehidupan dan kesejahteraan Muslim akan jauh melampaui dimensi sosial dan politik yang dilimiliki oleh kegiatan muamalah seputar mesjid pada saat ini. Kita perlu menerapkan Islam secara utuh bukan hanya di dalam masjid tapi juga diluar masjid dimana kita memulai dari diri sendiri dan lingkungan kita untuk menerapkan hukum dan aturan pasar sesuai dengan Syari’at secara utuh.
Dalam mempelajari permasalahan Pasar Islam Terbuka, jangan sampai kita dipusingkan atau merasa rendah diri karena istilah ‘pasar’nya. Karena bahkan dalam bentuk yang paling sederhananya, Pasar Islam Terbuka melampaui mal-mal masa kini dalam hal aksesibilitas, fasilitas, pilihan dan kemudahan-kemudahannya. Walaupun tata letak dan perencanaan pasar akan berbeda, tergantung kepada lokasi dan kondisi geografi,
Beberapa area dan peruntukan yang akan dijelaskan di bawah ini merupakan yang paling umum dan didapati di mana-mana:
       Area parker
       Gudang dan penyimpanan
       Workshop
       Berbagaimacamareapenjualan
  Fasilitas perkantoran
  Area untuk pameran dan acara-acara seni dan kebudayaan
  Fasilitas transportasi umum
  Pengadilan Islam
  Kantor pasar
  Sarana toilet dan kamar mandi
  Area bongkar muat
       Mesjid
Area-area tersebut di atas akan tergantung kepada besarnya area pasar, iklim dan tradisi lokal nantinya akan berpengaruh kepada pengaturan tata letak area penjualan. Contohnya, kita dapat saja mendapati bahwa area penjualan sayuran, buah-buahan dan bahan makanan lainnya terpisah dengan area penjualan pakaian, barang pecah-belah dan alat rumah tangga, elektronik, meubel, perhiasan dan barang-barang mewah, makanan jadi, alat-alat pertukangan, alat transportasi dan kendaraan serta area lelang. Baik pedagang kecil lokal maupun importir besar (walaupun tidak selalu berada dalam lokasi yang berdampingan) akan berada dalam satu area pasar, keduanya pun dapat bertemu langsung dengan masyarakat dan pembeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar