Pages

Rabu, 19 Juni 2013

ekonomi islam dan problematika ekonomi konyemporer



EKONOMI ISLAM DAN 
PROBLEMATIKA
EKONOMI KONTEMPORER
(By: Dian Agustina)
            Ilmu ekonomi merupakan bagian ilmu social yang berfungsi untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis berbagai kesulitanyang muncul di saat manusia berkeinginan memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber-sumber ekonomi (resources) yang relative terbatas. Dari definisi tersebut dapat difahami, bahwa relativitas kelangkaan dan keterbatasan sumber daya merupakan sebab munculnya ilmu ekonomi.  Dengan kata lain. Kelangkaan tersebut merupakan langkah awal terciptanya kesulitan dalam ekonomi, seandainya masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan secara mutlak, baik ketika terjadi perubahan waktu, tepat, dan bentuk, maka masyarakat tidak akan membutuhkan  ilmun ekonomi  secara mutlak.
            Dalam waktu yang relative singkat, kadang individu dan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan barang dan jasa.( kuantitatif dan kualitatif) walaupun sudah tersedia raw material ( bahan baku), pekerja, dan modal. Proses produksi barang dan jasa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengaturan manajemen operasi distribusi, maupun proses penentuan kualitas produk. Relativitas kelangkaan barang merupakan factor pendorong bagi manusia untuk memakmurkan bumi, sekaligus merupakan wahana cobaan dan ujian rasa keimanan.
            Dalam keseharian, kehidupan ekonomi manusia senantiasa akan berhadapan dengan kesulitan-kesulitan yang dapat menghalangi manusia untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Kejadian tersebut menuntut manusia untuk mencurahkan segala daya kreativitas, meluangkan waktu, dan membelanjakan uang untuk menghilangkan kesulitan tersebut, suatu ketika saya merasakan lapar, tetapi saya tidak menemukan makanan untuk mengisi lambung saya yang lapar, hal tersebut membuat saya pergi kepasar untuk sekedar melakukan pekerjaan agar bias mendatangkan makanan untuk dibawa kerumah, atau hanya melakukan komunikasi untuk mendapatkan makanan, begitu juga dengan pakaian,tempat tinggal ataupun kebutuhan lainnya. Dari ilustrasi tersebut dapat dapat dipahami, bahwa kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya tidak dapat dilakukan dan disajikan secara instan, akan tetapi penuh dengan keterbatasan. Dan pemenuhan kebutuhan tersebut sangat dipengaruhi oleh factor income, usaha dan waktu.
Mengakui adanya relativitas kelangkaan barang bukan berarti menyatakan bahwa resoures yang ada tidak mampu mencukupi kebutuhan individu masyarakat. Akana tetapi resoures tersebut terkadang dapat mencukupu terkadang tidak. Hal tersebut mungkin hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Dengan adanya kelangkaan barang membuat hidup lebih bermakna dan berarti. Fenomena tersebut merupakan hikmah ilahiah yang mendorong manusia untuk memakmurkan bumi dan menciptakan kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Kondisi kelangkaan barang juga dapat dijadikan momen untuk menguji keimanan dan kesabaran kita.
Allah berfirman ,”Dan jikalau allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambanya tentulah mereka akan melampaui batas dibumi ini.”(QS. Asy-Syura :27).
Sesungguhnya pembagian allah atas rezeki hambanya telah ditentukan batasan, kadar, dan jenisnya. Allah mengetahui kemampuan seorang hamba di dalam memblanjakan dan men- tasharrufkan rezeki yang telah telah diberikan tanpa adanya sifat melampaui batas dan tidak keborosan. Allah mengetahui seberapa jauh kemampuan hambanya untuk mengatur rezekidan kekayaan yang telah diberikan tanpa melanggar batas-batas yang telah ditentukan.
Relativitas kelangkaan barang menuntut seorang hamba untuk kreatif dalam menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup. Seorang manusia lebih terdorong untuk memakmurkan kehidupan masyarakat jika menemukan kesulitan dalam kehidupan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar